PENASULSEL.COM,BANTAENG — Bidang Pencegahan dan Pengendalian (P2) Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng menggelar pertemuan Koordinasi Investigasi Kontak Tuberkulosis atau TBC.
Pertemuan dilaksanakan di Gedung Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan, dr Andi Ihsan.
Dalam sambutannya, Andi Ihsan menyampaikan bahwa penemuan kontak TBC di tahun 2020 mengalami penurunan 30-60 persen, hal ini berhubungan dengan suasana saat ini masih dalam Pandemi Covid-19.
“Tahun 2020, penemuan kasus TBC di Kabupten Bantaeng mengalami penutunan sebesar 30-60 persen, hal ini tidak terlepas dari suasana Pandemi Covid-19 saat ini. Bila teman-teman menginginkan Alat Pelindung Diri (APD) segera hubungi Kepala Puskesmas masing-masing untuk mengajukan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng,” kata Andi Ihsan.
Kepala Bidang P2, dr Armansyah, menjelaskan bahwa di tahun 2021 ini semua penderita TBC yang ditemukan dilakukan investigasi kontak. Sebelumnya tahun lalu di 2020 target di triwulan 3 dan 4 masing-masing 48 dan 43 orang.
“Target investigasi kontak TBC Tingkat Kabupaten Bantaeng Triwulan 3 tahun 2020 sebanyak 48 orang, triwulan 4 tahun 2020 43 orang, dan tahun 2021 ini semua penderita TBC yang ditemukan dilakukan investigasi kontak,” papar Arman.
“Tujuan dari investigasi kontak kasus TBC adalah melakukan skrining gejala dan faktor risiko terhadap seluruh kontak dari pasien TBC, menemukan kasus TBC laten pada anak dibawah 5 tahun dan mengobati segera, mencegah penularan pada kontak yang sehat serta memutus mata rantai penularan pada masyarakat,” tambahnya.
Dr Andi Julia Junus selaku pengelola Program TBC Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, turut hadir memberikan arahan operasional pelaksanaan investigasi kontak TBC di Kabupaten Bantaeng.
“Investigasi kontak yang akan kita lakukan di Kabupaten Bantaeng akan memedomani petunjuk teknis investigasi kontak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,” kata dia.
Editor : Arisman