PENASULSEL.com Tana Toraja – Setelah meninjau akses jalan menuju Bandara Buntu Kuni, Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman didampingi Bupati dan Wakil Bupati Tana Toraja memantau proyek pembangunan bandara Buntu Kunik Kecamatan Mangkendek, Kabupaten Tana Toraja, Jum’at (8/3).
Bandara Buntu Kunik merupakan proyek Kementerian Perhubungan yang tahap awal pembangunannya akan diselesaikan tahun ini. Bandara ini nantinya akan diupayakan untuk pengoperasian pesawat Boeing.
“Kalau bandara ini bisa segera beroperasi, Pemprov Sulsel akan coba penerbangan Direct Call Port langsung ke Toraja, kalau bisa nanti Bali-Toraja atau Jakarta-Toraja asalkan pesawat boeing sudah dapat mendarat,” ujar Andi Sudirman.
Kepala Bandara Buntu Kuni Alex memaparkan, pada tahap awal panjang landasan (runway) sepanjang 1.600 meter. Namun pada tahap kedua berubah menjadi 1.950 meter. Jika melihat kondisi lapangan, panjang landasan bisa mencapai 2.000 meter karena lahan yang tersedia untuk landasan di Buntu Kuni yakni sepanjang 2.500 meter pada tahap ketiga.
“Landasan 1.650 meter hanya bisa didarati pesawat ATR 72, akan tetapi dengan panjang 2.000 meter, jenis Boeing pun bisa mendarat karena di landasan 1.800 meter saja Boeing sudah mampu mendarat,” papar Alex.
Dalam kesempatan ini Wagub kembali menegaskan potensi pariwisata Toraja yang belum dikembangkan. Diharapkan pembangunan Bandara menjadi penunjang perkembangan potensi wisata di daerah ini.
“Toraja punya potensi cukup bagus dan masih banyak yang perlu digali untuk dikembangkan terutama tentang wisata dan ini tidak kalah bagus dengan lokasi-lokasi yang lain. Seperti bandara Sentani di Papua yang dilihat dari puncak dan seperti ini juga terlihat di Bandara Buntu Kuni (BBK) kalau dilihat,” ungkap Andi Sudirman.
Andi Sudirman juga berharap Pembangunan Bandara Buntu Kuni (BBK) dapat berjalan dengan lancar sehingga selesai sesuai target dan dapat beroperasi secepatnya.(*)