PENASULSEL.com MAKASSAR – Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah menginginkan agar Provinsi Sulsel menjadi contoh toleransi umat beragama bagi seluruh daerah di Indonesia. Jika toleransi bisa diwujudkan, percepatan pembangunan bisa dilakukan.
“Kita merayakan Imlek dalam suasana yang baru saja mengalami musibah dari gempa bumi, tsunami, dan banjir di sebelas kabupaten. Dan tentu kami sangat berbangga, masyarakat kita punya kepedulian sosial yang sangat tinggi,” kata Nurdin Abdullah, saat menghadiri perayaan Hari Raya Imlek, di West Hall Convention Hall Upperhills, Rabu (6/2) malam.
Menurutnya, jika semua kalangan bersatu, tidak ada yang tidak bisa. Dunia usaha perlu kebijakan, jadi kalau bisa dipermudah kenapa harus dipersulit.
“Saya kira ini yang akan menjadi motto kita, dan saya kira semua elemen pemerintahan bersatu padu untuk menghadirkan pemerintahan yang melayani. Insyaallah dunia usaha akan berkembang,” ujarnya.
Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu berharap, bisa terbangun kerjasama yang baik antara pemerintah dengan seluruh stakeholder, demi membangun Sulsel.
“Pada momentum hari raya Imlek ini, mari sama-sama saling bahu-membahu, membuat kebersamaan agar pemerintah dan dunia usaha bisa seiring sejalan, sehingga apa yang kita cita-citakan bisa kita ciptakan,” jelasnya.
Selain itu, Nurdin Abdullah mengaku, kehadiran dirinya pada perayaan hari raya Imlek tersebut merupakan permintaan khusus dari seorang teman akrabnya untuk hadir, meskipun masih ada kesibukannya di Jakarta.
“Saya sebenarnya tadi pagi ada rapat di Jakarta dan dilanjutkan besok. Saya kembali hanya untuk menghadiri acara ini,” pungkasnya.
Acara tersebut turut dihadiri Ketua Dewan Pembina Yayasan Budi Luhur Makassar Benny Phi, Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI)
Wilyanto Tanta, Kapolda Sulsel Irjenpol Drs Hamidin, hingga Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto. (*)