PENASULSEL.COM, MAKASSAR, — Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto menghadiri kegiatan Rapat Kordinasi Khusus (Rakorsus) lingkup Perusahaan Daerah Kota Makassar, Kamis (7/2/19) di Swisbell Pantai Losari.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekda Kota Makassar, SKPD se Kota Makassar, Badan Pengawas Perusda, Staf Ahli dan para narasumber.
Danny mengatakan Perusda dibentuk untuk memperkuat Pemerintah Daerah (Pemda), Perusda dilindungi UU, yang funsinya side business, karena pemerintah tak boleh berbisnis, padahal bisnis itu dicipatakan oleh pemerintah.
Kondisi dan atmosfer bisnis yang baik diciptakan pemerintah. Pada sat bersamaan, kebutuhan dasar harus dikuasai negara, maka muncullah perusda yang sahamnya 51 atau 100 persen milik pemda. Perusda hadir untuk mendukung pendapatan, itu saja.
“Maka rakorsus ini ide yang baik sekali, saya lihat ini perusda makin hari makin keren dan sadar, Alhamdulillah. Mudah-mudahan rakorsus ini punya hasil jelas, kalau tidak berarti kita hanya ketemu saja, apa bedanya jika di warung kopi,” ucap Danny.
Kata Danny, pihaknya tak mau intervensi tapi hanya ingin melihat komitmen terhadap kota ini. Selama ini perusda di Makassar punya sejarah buruk yang besar, yang membuat urusan dengan hukum apalagi di KPK, banyak Menyangkut Perusda, termasuk yang bergulir hari ini.
Perusda hari ini tak lagi seeprti dulu. Sekarang era transparan, semua bisa melihat dan melaporkan, jangan pikir tidak terdeteksi. Sistem audit itu keluar masuk jelas.
“Saya ingin menyampaikan dan menegaskan di kesempatan ini, saya harap peran perusda harus jelas dan kuat. Bagaiman cara mengukurnya, di struktur pendapatan pemkot, berani tidak perusda mengambil ruang. Saya sengaja pancing, untuk apa kita rakorsus kalau pendapatan tidak meningkat dan target tak jelas. Sekarang kita memang baru bangun dari tidur. Saya harap semua harus bangkit,” tutur Danny.
Pembersihan aset, Kata Danny harus jadi agenda utama, tidak mungkin perusda asetnya tak jelas, bagaimana mau cari modal.
PDAM punya lahan yang banyak, PD Parkir, motor di Makassar lebih 1,2 juta, hampir sama jumlah penduduk.
“Mobil 500 ribu, hitungan kasar sehari parkir 10 ribu, 500 ribu kali 10 ribu sama dengan 500 juta sehari. Kali 300, 1,5 T. Kenapa Tokyo dan London PAD terbesarnya adalah parkir, karena visinya bagus. Kalau kita juga begitu, bikinkan gedung parkir, uang banyak sekali, cash. Kita harus transparan dan bangkit dari keterpurukan agar kota ini maju rakyat makmur,” pungkas Danny. (*).