PENASULSEL.com BULUKUMBA – Gini ratio Kabupaten Bulukumba di titik terendah, yakni 0,3238. Angka kemiskinan juga terus menurun sejak tahun 2015 lalu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bulukumba, angka kemiskinan pada tahun 2015 mencapai 8,15 persen. Tahun 2016 turun menjadi 8,06 persen, tahun 2017 menjadi 7,97 persen, dan pada tahun 2018 menjadi 7,48 persen.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah berharap, kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Ia mendorong Kabupaten Bulukumba menjadi daerah pusat unggulan wisata Sulsel untuk menekan angka kemiskinan.
“Bulukumba bukan hanya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pusat wisata unggulan Sulsel,” kata Nurdin Abdullah, pada Peringatan Hari Jadi Bulukumba ke-59, di Halaman Masjid Islamic Center Dato Tiro Bulukumba, Senin (4/2).
Nurdin Abdullah menjelaskan, Gini Ratio yang tinggi juga disebabkan oleh faktor sistem transportasi.
“Gini Ratio kita yang masih tinggi, itu akibat sistem transportasi kita, yang masih jauh tertinggal dengan Jawa. Padahal Sulsel adalah pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia. Oleh karena itu, kami telah mengusulkan dan berusaha untuk mencari calon-calon investor untuk menangani jalan tol nasional di Sulsel,” terangnya.
Jika ini selesai dan dapat terwujud, maka akan semakin banyak pilihan. Baik transportasi laut, udara atau darat, bisa diakses dengan cepat.
Sementara, Bupati Bulukumba Sukri Sappewali, menyebutkan, dari tahun ke tahun Bulukumba berhasil menurunkan angka kemiskinan.
“Kabupaten Bulukumba bahkan masuk lima kabupaten terbaik yang berhasil menurunkan angka kemiskinan secara signifikan,” ungkapnya. (*)