PENASULSEL.com MAKASSAR — Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang memboyong 30 Pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda belajar pengendalian inflasi di Makassar.
Hal tersebut dilakukan untuk menjalin penguatan kerja sama lintas perkotaan demi peningkatan Pemkot Samarinda ke depan.
Jajaran Pemkot Samarinda juga sangat antusias mempelajari pengendalian inflasi daerah yang sukses dilakukan kota Makassar. Sekaitan hal itu, bersama rombongan, juga turut serta Kepala Divisi Pembayaran Uang Rupiah Bank Indonesia Samarinda.
“Tujuan kunjungan kami untuk memperkuat hubungan bersama. Makassar adalah kota kunjungan luar biasa karena memiliki begitu banyak keunggulan. Semoga kita bisa mempelajari banyak hal, lebih khusus dalam hal pengendalian inflasi di bidang perikanan,” ungkapnya saat diterima Danny di Ruang Sipakalebbi, Balaikota Makassar, Rabu (12/12/2018).
Yang tak kalah menariknya kata Jaang adalah budi daya cabe yang ditanam di lorong-lorong. Selain itu, Ia juga sangat tertarik ingin melihat pusat kendali war room Makassar, yang besar harapannya bisa diaplikasikan di Samarinda.
Sementara Danny memaknai kunjungan ini dalam rangka saling share satu sama lain.
“Bukan Samarinda ingin belajar sama kita, tapi kita share. Samarinda juga memiliki program unggulan yang jadi contoh nasional. Soal konservasi sungai misalnya, Samarinda jagonya. Di sana sungai-sungainya besar,” kata Danny.
Terkait kota Makassar, Danny menceritakan di awal pemerintahannya, inflasi Kota Makassar capai 8,71, sementara pertumbuhan ekonomi 7,36 persen. Namun saat ini inflasi Makassar sudah berada di titik 2,5 persen dan pertumbuhan ekonomi 8,23 persen.
“Komposisi belanja modal Makassar degan belanja langsung kita 72 persen, belanja tidak langsung 28 persen, sangat sehat. IPM, di angka 81,1 persen, Kepuasan di atas 80 persen. Termasuk Indeks kebahagiaan cukup tinggi. Angka ini selalu kami pantau tapi intinya dari semua itu di inflasi,” pungkas Danny.
Dalam kesempatan yang sama, kedua wali kota ini terlihat melakukan MoU hubungan penguatan kerjasama lintas perkotaan. (rls)