PENASULSEL.com BANTAENG — Gubenur Sulsel, Nurdin Abdullah melakukan road show di sejumlah posko pemenangannya di Jeneponto, 1 November lalu. Dalam pertemuan itu, dia juga membawa anaknya, Fathul Fauzi Nurdin yang juga merupakan Caleg PSI Dapil Sulsel IV (Jeneponto, Bantaeng, Selayar).
Sikap Nurdin Abdullah ini memantik respons dari Pengurus Pusat Himpunan Pelajar Mahasiswa Bantaeng (PP-HPMB). Mereka menilai, upaya yang dilakukan oleh Nurdin Abdullah itu adalah sosialisasi untuk Fathul Fauzi Nurdin.
“Ini adalah bentuk sosialisasi Caleg. Ini jelas melanggar, karena Nurdin Abdullah adalah Gubernur yang juga pejabat negara. Bawaslu harus menindaki ini,” jelas ketua HPMB, Ardi.
Dia mengatakan, sikap Nurdin Abdullah ini juga sekaligus memalukan pemuda Bantaeng. Bagi dia, sebagai kepala daerah yang tumbuh dari Bantaeng, Nurdin Abdullah harusnya bersikap netral di Pileg 2019.
“Ini memalukan untuk Nurdin Abdullah dan Fathul Fauzi Nurdin. Menggunakan perangkat negara untuk kepentingan politik,” jelas dia.
Dia meminta kepada Bawaslu untuk memproses kampanye yang mereka sebut dengan istilah kampanye terselubung ini. Menurut Ardi, HPMB meminta kepada Bawaslu untuk menindak tegas pelanggaran itu. Apalagi, sejumlah pejabat negara juga hadir dalam pertemuan itu.
“Bawaslu harus menindak tegas ini. Jangan tebang pilih. Fathul Fauzi Nurdin harus didiskualifikasi,” kata dia.
Sekedar diketahui, Nurdin Abdullah menemui sejumlah tokoh masyarakat di Jeneponto bersama anaknya, Fathul Fauzi Nurdin di posko pemenangannya, 1 November. Turut hadir dalam pertemuan itu adalah Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar, Plt Sekda Jeneponto, Syafruddin Nurdin dan Kapolres Jeneponto, AKBP Hery Susanto.
Iksan dalam sambutannya yang dirilis sejumlah media mengaku jika kunjungan itu adalah silaturahmi dengan tokoh masyarakat.