PENASULSEL.COM, JAKARTA-Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) MPO menyoroti kinerja Pemerintah dalam penanganan korban gempa di Palu, Sigi dan Donggala yang sampai saat ini belum maksimal.
Ketua Umum PB HMI, Zuhad Aji Firmantoro menyampaikan rasa prihatinnya atas kabar yang beredar saat ini terkait dengan kondisi para korban bencana gempa dan tsunami di wilayah Sulawesi Tengah tersebut.
“Masih basah dan perih luka akibat bencana gempa dan sunami di Palu beberapa waktu yang lalu sekarang bertambah dengan tersiarnya kabar meninggalnya pengungsi akibat kelaparan,” ungkap Zuhad Aji, Senin (8/10/2018).
Meski belum ada konfirmasi resmi tentang kabar tersebut, namun kata Zuhad dirinya mendapatkan informasi langsung dari alumni dan anggota HMI di Kota Palu yang juga menjadi korban gempa dan tsunami, apalagi saat ini HMI juga telah menerjunkan relawan ke lokasi sejak beberapa waktu yang lalu.
“Kami mendapatkan informasi, bantuan yang disalurkan lewat aparat pemerintahan masih jauh dari cukup. Ada yang 1 KK hanya dapat satu liter beras dan 25 bungkus supermie dibagi utk 1 RT,” bebernya.
Kondisi itu lanjut Aji, diperparah dengan masih belum aksesiblenya BBM sehingga mobilisasi sangat terhambat.
“Pemerintah mesti sigap menghadapi situasi ini. betapapun banyaknya bantuan dari masyarakat sekitar pastilah langkah dari institusi negara yang paling berdampak signifikan,” harapnya.
Hal ini disebabkan karena negara memiliki instrumen kelembagaan yang khusus disiapkan untuk menangani kondisi-kondisi paling ekstrem dalam kebencanaan seperti BNPB, PMI, bahkan institusi militer yang berkemampuan lebih dibandingkan masyarakat sipil pada umumnya.
Aji menuturkan, seharusnya kabar ini tidak perlu menjadi fakta jika pemerintah secara tepat dan benar melaksanakan UU 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana.
“Dimana salah satu kebutuhan yang diprioritaskan pemenuhannya saat tahap tanggap bencana adalah kebutuhan dasar seperti sandang, pangan dan papan. semoga kabar tersebut tidaklah benar,” harap Aji.
Seperti diberitakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengakui jika ada sejumlah daerah terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah yang belum mendapatkan bantuan.
BNPB juga memaparkan ada empat wilayah yang terisolasi dan belum mendapatkan akses bantuan logistik. Keempat kecamatan yang terisolasi dan belum mendapatkan akses bantuan tersebut yaitu Lindu, Kolawi, Kolawi Selatan dan Titikor.(*)