PENASULSEL.COM, BULUKUMBA – Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, didampingi istri Liestyati F Nurdin, disambut dengan tarian Paddupa saat berkunjung ke Pantai Mandala Ria, Desa Ara, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sabtu (14/9). Desa ini merupakan lokasi pusat pembuatan kapal phinisi.
Nurdin juga didampingi Bupati Bulukumba Sukri Sappewali dan Penjabat Bupati Bantaeng Ashari F Radjamilo, dalam rangka bersilaturahim kepada masyarakat. Tokoh masyarakat Desa Lembanna, Hasan Denge, dalam sambutan selamat datang mengatakan, mewakili masyarakat mengucapkan terima kasih. Karena kedatangan gubernur yang baru terpilih ini telah lama dinantikan.
“Saya mengucapkan selamat datang kepada Bapak Profesor, Pak Gubernur, Desa Ara dan Desa Lembanna dulunya satu. Atas kedatangan sebagai kunjungan pertama, kami mengucapkan terima kasih,” kata Hasan.
Hasan kemudian menunjuk beberapa kapal phinisi yang sedang dikerjakan dan mengatakan telah dipesan calon pembeli. Ia menuturkan, daerah tersebut juga merupakan objek wisata yang mirip dengan Tanjung Bira, namun belum terekspos dengan baik.
Hasan kemudian menjelaskan bahwa nama Pantai Mandala Ria ini berasal dari pemberian nama yang diberikan oleh kepala desa waktu itu, Mustari, berdasarkan peristiwa pembebasan Irian Barat pada tahun 1962. Pada saat itu, Jendral Mandala di desa ini diminta untuk dibuat 20 kapal dalam 20 hari, dan terwujud.
Hasan juga meminta agar di desa mereka dibuatkan akses jalan, karena objek wisata ini juga berdekatan dengan objek wisata lainnya, Pantai Apparalang. Adapun arti nama Apparalang, disebutkan oleh Hasan, memiliki arti penghabisan pantai yang dalam.
“Mudah-mudahan dibuat akses jalan dari Pantai Mandala Ria ke Apparalang karena jaraknya hanya 1,5 Km,” ujarnya.
Permintaan ini pun langsung direspon oleh Nurdin Abdullah. Bahwa dua hari kemudian akan langsung ditindaklanjuti dengan dilakukan pengukuran, dan rencana penyelesaian pada tahun 2019.
“Hari Senin, Kadis PU saya langsung suruh datang. Kita tunjukin saja dari mana sampai mana, 2019 kita selesaikan,” sebutnya.
Hal ini sebagai bentuk dukungan untuk pengembangan pariwisata di Sulsel. Apalagi dibandingkan Bali, kunjungan wisatawan yang ke Sulsel jumlahnya jauh lebih sedikit. Wisatawan ke Bali 4,5 juta, sedangkan Sulsel hanya 0,4 persen dari jumlah tersebut.
“Ini karena ke Bali, semuanya kemana-mana mudah, makanya Bulukumba harus diperjuangkan,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini juga, Nurdin Abdullah melakukan dialog dengan warga untuk mendengarkan aspirasinya. (*)