PENASULSEL.com BANTAENG –PT.Huadi yang bergerak di bidang pertambangan (nikel) menimbung pelabuhan di kabupaten Bantaeng dengan sisa limbah padat dari nikel menjadi sorotan warga dan Pemuda aktivis Bantaeng.
Pasalnya Limbah Nikel padat (slag) yang digunakan untuk menimbung di pelabuhan Bantaeng ditengarai oleh warga sekitar bahwa limbah nikel tersebut diduga akan berdampak negatif seperti juga pendapat salah satu Alumni Kelautan UNHAS.
Hal ini di benarkan oleh Muchlis salahsatu masyarakat yang tinggal di daerah sekitar pelabuhan.
“Benar bahwa pihak perusahaan memang menggunakan limbah dari nikel ini sebagai timbunan,”ucap Muchlis saat di temui wartawan PENASULSEL.com Minggu(2/9/2018).
Hal ini juga mendapat tanggapan dari Alumni Kelautan Unhas Abdul Thalib, menurutnya limbah padat dari nikel ini tidak bisa di gunakan sebagai bahan timbunan karena ini terkesan berbahaya.
Abd Thalib yang juga selaku Sekretaris Umum Pengurus Pusat Himpunan Pelajar Mahasiswa Bantaeng (PP-HPMB) sangat menyesalkan pihak perusahaan karena ini bisa menjadi bahan pencemaran dan berbahaya bagi ekosistem di laut.
“Harusnya pihak perusahaan dalam hal ini PT.Huadi menguji dulu hasil limbah dari nikel ini apakah berbahaya atau tidak sehingga masyarakat di sekitar lokasi tidak merasa di rugikan dan dinas lingkungan hidup kabupaten bantaeng harusnya ambil sikap terkait masalah ini jangan sampai ini berlanjut terus tanpa memperhatikan keberlanjutan ekosistem di laut.