PENASULSEL.COM-MAKASSAR – Arifin Manggau tidak bisa menyembunyikan wajah bahagia ketika namanya diumumkan oleh tim juri sebagai pemenang utama dari Lomba Cipta Mars Sulawesi Selatan yang dilaksanakan di Taman Lakipadada, Minggu (28/4) malam. Padahal, sebelumnya, wajahnya sangat tegang bersama empat nominator pencipta lagu lainnya.
Arifin Manggau berhasil mencatatkan namanya dalam sejarah. Karyanya bakal dipatenkan menjadi Mars Sulawesi Selatan.
Lagu yang diciptakannya akan menjadi lagu wajib di Sulawesi Selatan untuk acara-acara resmi seperti HUT Sulsel. Namanya juga akan di-Pergubkan sebagai pencipta lagu Mars Sulawesi Selatan.
Untuk proses kreatif penciptaan lagu ini, Arifin buat dengan sederhana. Dengan harapan, usia anak juga bisa menyanyikan, berisi nasionalime dan visi-misi Sulsel.
“Saya langsung berpikir bagaimana lagu ini saya ciptakan, semua eleman masyarakat bisa dan cepat mengenali, sehingga melodinya sederhana. Tetapi saya pegang erat bagaimana ini anak SD juga bisa menyanyikan,” kata Arifin.
Arifin adalah tenaga pendidik Universitas Negeri Makassar pada Fakultas Ilmu Pendidikan. Ia eminta bantuan mahasiswanya untuk menyanyikan lagu ciptaannya. Akhirnya, dia keluar sebagai yang terbaik dengan skor total dari dewan juri 1.249, sedangkan peserta berikutnya dengan nilai 1.178 dan 1.094.
Selain Arifin, empat nominator lainnya yakni Suryati AR Ridwan, Andi Agus Salim, Arjuna dan Daniel Kendek. Pada lomba ini, dipilih lima nominator untuk tampil di grand final dari 25 peserta yang memenuhi syarat dan kriteria dari hasil seleksi dewan juri.
Dewan Juri diketuai oleh Nurhayati Rahman, sedangkan Penjabat Gubernur Soni Sumarsono dan Ketua DPRD Sulsel Mohammad Roem pun turut menilai sebagai juri kehormatan.
Penjabat Gubernur Sulsel Soni Sumarsono mengatakan, menilai Mars Sulsel untuk memberikan penyemangat kepada Sulsel yang sudah berusia hampir empat abad.
“Mars Sulsel ini saya gagas, karena mengingat Sulsel sebagai provinsi yang usianya sangat tua ini, ratusan tahun, belum memiliki lagu mars Sulawesi-Selatan. Kita boleh etnis berbeda, ada Bugis, Makassar, Mandar dan Toraja, tetapi marsnya satu, yaitu Mars Sulawesi-Selatan,” kata Sumarsono.
Dia menjelaskan, mars ini bisa menjadi payung dan penyemangat Masyarakat Sulsel. Lirik dari mars ini berisi penyemangat, terutama untuk membangun Sulsel dan menjaga kekeluargaan dan juga sebagai pengingat pemersatu sebangsa dan setanah air.
Dia yang menyaksikan langsung, mengaku sulit untuk memilih yang terbaik.
“Lima tadi dipilih dari 25, ini sangat bagus, saya pun sulit membedakan, mana yang harus menang saya percayakan pada mereka sebagai ahlinya. Jadi, tidak ada intervensi apapun, kalau yang menang nomor dua ya itulah kenyataannya, memiliki kapasitas dan kemampuan yang terbaik,” ucapnya.
Lagu ciptaan dari Arifin Manggau ini sebelum disosialisasikan akan dibimbing dan diberikan arahan dari tim juri dan pihak terkait.
Sumarsono menegaskan, cipta lagu ini menjadi sejarah bagi Sulsel. Seperti lagu pencipta Indonesia Raya, WR Soepratman, pencipta lagu Mars Sulsel ini juga akan tertulis dalam sejarah Sulsel.
“Semoga ini bisa segera memasyarakat dan keputusan gubernur akan kita buat sesegera mungkin, yaitu dengan lampiran not balok plus liriknya,” jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Irman Yasin Limpo, sebagai penanggung jawab penyelenggara acara berterima kasih atas dukungan Gubernur dan Sekda Provinsi Sulsel.
“Terima kasih atas dukungan Bapak Gubernur dan Bapak Sekda. Lagu ini akan diperdengarkan di Hardiknas tanggal 2 Mei, diperdengarkan untuk pertama kalinya, karena kebetulan temanya pendidikan berkualitas dan budaya yang berkemajuan,” ujarnya. (*)
Humas Pemprov Sulsel.