PENASULSEL.COM,MAKASSAR — Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menerima Himpunan Pengusaha Kayu Indonesia (HIPKI) Sulsel di ruang kerja, Selasa (31/10).
Kehadiran para pengusaha kayu itu untuk melaporkan agenda pengukuhan pengurus periode 2016-2021 yang akan digelar 12 November mendatang.
Ketua HIPKI Sulsel, H Mulyadi mengatakan, pengukuhan itu nantinya akan dirangkaikan dengan dialog untuk membicarakan seperti apa prospek dan kendala yang dihadapi pengusaha kayu ke depan.
Pertemuan dengan orang nomor satu Sulsel itu sekaligus digunakan untuk ‘curhat’ terkait kondisi yang dihadapi para pengusaha kayu saat ini.
Menurut Sekretaris HIPKI, Nawiruddin,
pasar kayu di Sulawesi Selatan saat ini cukup lesu pasca hadirnya baja ringan yang banyak digunakan pengusaha property dan real estate.
Saat ini, kebanyakan rangka bangunan lebih banyak menggunakan baja ringan.
“Ada kendala yang kami hadapi saat ini Pak Gubernur. Situasi pasar cukup lesu pasca hadirnya baja ringan, ” ungkapnya.
Dia menggambarkan industri dan usaha kayu sudah dua tahun terakhir cukup lesu.
“Penurunanny bisa mencapai 30 hingga 40 persen, ” ungkapnya.
Karena situasi ini, cukup banyak industri kayu yang melakukan perampingan karyawan.
Termasuk ada beberapa perusahaan yang memilih untuk menutup usahanya.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo merasa prihatin dengan kondisi yang dikeluhkan.
Menurutnya, pemerintah sebagai pemegang kebijakan perlu duduk bersama dengan para pengusaha kayu
untuk merumuskan apa yang harus dilakukan agar bisa tetap eksis dan berusaha.
Dia berharap nanti ada rumusan dan rekomendasi yang keluar untuk menjamin keberlangsungan usaha. Minimal ada rekomendasi agar material kayu tetap bisa digunakan dalam bidang perumahan.
Saat ini, sebanyak 3500 pengusaha tergabung dalam HIPKI Sulsel. (*)