PENASULSEL.COM,MAKASSAR– Presiden Gempita Kepulauan Selayar, Suharlim mengapresiasi sorotan beberapa kader terkait molornya pelaksanaan konferensi.
Menurutnya, sorotan itu adalah bagian dari kritikan dan niat para kader Gempita yang ingin melihat organisasi daerahnya lebih baik kedepan.
“Saya apresiasi kritikan teman-teman terkait molornya pelaksanaan konferensi Gempita, pada prinsipnya kita menginginkan hal yang sama, ingin melaksanakan konferensi secepatnya tapi ada beberapa kendala yang hingga membuatnya molor,” jelas Suharlim saat ditemui di Mieayou, Kompleks Pasar Segar, Makassar, Selasa, (31/10/2017).
Terkait itu, pihaknya pun berjanji dalam waktu dekat akan mengendakan pertemuan dengan kedua Gempita lainnya untuk menindaklanjuti hasil MoU (Memorandum of Understanding) yang sebelumnya telah disepakati bersama.
“Insya Allah dalam waktu dekat ini kita akan ketemu dengan dua ketua Gempita lainnya sekaligus mempertanyakan dana 50 Juta yang sudah dicairkan oleh salah satu ketua Gempita dengan menggunakan MoU itu,” ujar pria yang akrab disapa Harlin.
Harapannya, lanjut dia, dengan dana 50 Juta yang sudah dicairkan oleh saudara Jasiruddin, bisa digunakan untuk pelaksanaan Konferensi. Apalagi yang bersangkutan mencairkan dana itu dengan menggunakan MoU yang telah disepakati bersama.
“Pak Bupati kan sudah tegaskan sebelumnya untuk tidak mencairkan dana Gempita kalau belum bersatu, pas setelah kita buat MoU yang bersangkutan gunakan untuk mencairkan dana,” bebernya.
“Semoga dana itu masih ada walau kabarnya sudah habis. Tapi nanti dilihat, kalau sudah habis mending dipolisikan saja, masa dana sebesar itu dengan enteng mau dihabisi dan tidak ada kegiatan yang dilhat,” tungkas Presiden Gempita yang terpilih pada Konferensi 2014 lalu, di LPTQ, Jalan Talasalapang, Makassar.
Sekedar diketahui, sebelumnya ketiga orang yang mengaku sebagai Ketua Umum di Organisasi berbasis kedaerahan tertua di Kabupaten Kepulauan Selayar ini telah menandatangi Momerendum Of Understanding (MoU) untuk melakukan konferensi bersama, 15 Maret 2017 yang lalu.
Namun, hingga hari ini, pelaksanaan konferensi bersama tak kunjung terlaksana sehingga menuai kritikan dari berbagai pihak terutama kader Gempita sendiri.
Herman